Selasa, 28 April 2020

simulasi forward reverse motor menggunakan cx programmer dan cx designer


MEMBUAT DIAGRAM LADDER SEDERHANA MENGGUNAKAN APLIKASI CX-PROGRAMMER DAN CX-DESIGNER

DIAGRAM LADDER PB FORWARD PB REVERSE DAN PB STOP DENGAN CX PROGRAMMER DAN CX DESIGNER

Asalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatu

Pada kesempatan kali ini, saya akan melakukan simulasi program dengan input 3 buah tombol PB Forward, PB Reverse dan PB Stop yang digunakan untuk pengendalian arah putaran motor yang nantinya output tersebut dihubungkan dengan motor.

Sistem kerja ini ketika tombol PB Forward ditekan maka output motor akan berputar Forward dan ketika tombol PB Reverse ditekan maka Output motor Reverse tidak akan menyala, harus ditekan tombol PB Stop terlebih dahulu. PB Stop ditekan maka akan output motor akan mati. Ketika PB Reverse ditekan maka output motor Reverse akan menyala, ketika tombol PB Forward ditekan maka output Forward tidak akan menyala sebelum ditekan tombol PB Stop.

Alamat Input Output

NO
Alamat
Nama
Keterangan
1
10.00
PB Forward
Input tombol forward
2
10.01
PB Stop
Input tombol stop
3
10.02
PB Reverse
Input tombol reverse
4
100.00
Forward
Output motor forward
5
100.01
Reverse
Output motor reverse

Berikut link video simulasi diagram ladder menggunakan CX Programmer dan CX Designer

https://youtu.be/3Qgt7B5RPzM



Terimakasih

Wasalam
Nanda Firdaus

Selasa, 21 April 2020

MEMBUAT DIAGRAM LADDER SEDERHANA MENGGUNAKAN APLIKASI CX-PROGRAMMER DAN CX-DESIGNER

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Perkenalkan Nama saya
Nanda Firdaus, seorang mahasiswa yang sedang kuliah di Universitas Mercu Buana dijurusan teknik elektro

Dosen Automasi Industri Universitas Mercu Buana
Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
untuk lebih lengkapnya bisa langsung mengunjungi google scholar beliau karena sudah banyak Artikel yang beliau buat mengenai Teknik Elektro.


Kampus Universitas Mercu Buana



Didirikan pada tanggal 22 Oktober 1985, kampus utama yang juga dinamakan Kampus A terletak di daerah Meruya, Jakarta Barat. Kampus lainnya, yaitu Kampus B, terletak di Menteng, Jakarta Pusat, Kampus C di Depok, Jawa Barat, serta Kampus D di Bekasi, Jawa Barat.



Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengenalan Universitas Mercu Buana bisa mengunjungi wikipedia indonesia


Oke… langsung saja ya manteman…

1.      KARAKTERISTIK DASAR OTOMASI INDUSTRI
Why....Meski berbeda dalam berbagai aplikasi, tetapi struktur/arsitektur sistem kontrol yang dibangun hampir sama (mirip) satu sama lain.
Alasan dasar mengapa harus memakai otomasi harus sangat kuat (disertai data pendukung), misal Pabrik A manual menghasilkan 1 juta unit per tahun – Pabrik B otomatis modern menghasilkan 10 juta unit per tahun
Who...Otomasi dalam pembangkit listrik tidak dipakai dalam otomasi pabrik pengolahan makanan karena perbedaan mendasar, peraturan, tradisi dan hubungan dengan customer
Otomasi industri sangat melekat kepada siapa perancangnya, pola pikir, pengalaman, dan partner kerja
What...Setiap perancangan otomasi industri selalu dimulai dengan pemahaman terhadap berjalannya proses yang sudah ada (berawal dari manual/konvensional)
Pendefinisian kebutuhan otomasi industri tergantung pada obyek/produk yang akan dihasilkan (output), berikut dengan variasi dan kebutuhan proses utama berikut penunjangnya
When....Perkembangan teknologi sangat terkait erat dengan otomasi industri. Teknologi semakin cepat berkembang dan cepat menjadi usang. Hari ini perusahaan kita paling canggih, besok.,belum tentu 
Perancangan otomasi industri harus juga mempertimbangkan prediksi perkembangan teknologi – yang tidak cukup hanya dengan memakai/membeli peralatan terkini & tercanggih
Where...Otomasi juga perlu mempertimbangkan kondisi setempat. Secara sederhana, di negara berkembang mungkin teknologi 5 tahun lalu di negara maju masih dianggap baru/tidak ada tandingannya.
Belum tentu juga, teknologi terbaru dari negara maju langsung dapat diadaptasi oleh kondisi lokal/setempat. Termasuk masalah keunikan dari material bahan baku
How...Setiap perancangan otomasi industri harus didasarkan oleh tujuan menjawab Why dan bukan agar bisa mengadopsi/menerapkan teknologi terkini “latah teknologi” Otomasi dapat dilakukan dengan mengganti sebagian peralatan manual dengan peralatan otomatis, atau bahkan hanya dengan membeli sebuah peralatan untuk fungsi integrasi saja. Otomasi tidak selalu harus mengganti segalanya (at any instant time) pada suatu saat tertentu tetapi bisa dilakukan secara bertahap

2.      JELASKAN INPUT OUTPUT PADA PLC, RELAY, TIMER DAN COUNTER


        Input / Output

   Unit input/output merupakan perantara antara mikroelektrik PLC dengan dunia luar. Oleh karena itu diperlukan suatu rangkaian pengkondisian sinyal dan isolasi. Hal ini memungkinkan PLC untuk dihubungkan langsung pada actuator proses dan tranduser tanpa memerlukan circuit perantara. Untuk membuat pengkonversian sinyal dari PLC tersedia pilihan input/output unit untuk berbagai keperluan. Ini merupakan bentuk standar dari berbagai saluran I/O yang diisolasi secara elektris dari proses kontrol menggunakan opto isolator I/O modul.
Pada semua PLC yang I/O poinnya diletakkan pada suatu tempat, semua input dari suatu type dan uotputnya sama. Ini karena supply dari pembuatannya adalah untuk fungsi standar dengan tujuan yang lebih ekonomis. Dalam banyak kasus, unit I/o ini didesain dengan tujuan untuk memudahkan hubungan proses antara tranduser dengan actuator ke PLC. Untuk tujuan ini semua PLC dibuat dengan terminal standar atau soket pada tiap – tiap I/O poin, memudahkan dan menyederhanakan palepasan serta penggantian I/O card yang error. Masing – masing I/O poin mempunyai addres tersendiri atau nomor saluran yang digunakan selama pengembangan program untuk menentukan pengawasan input atau output dalam program. Indikasi kondisi dari saluran I/O dilakukan dengan LED dalam PLC. Dengan adanya led dalam I/O unit ini membuatnya mudah dalam pegawasan I/O PLC.

Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan dengan tenaga listrik dan merupakan komponen Elektromekanikal (kombinasi elektrik dan mekanik) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil/lilitan magnet) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Sebuah relay minimal memiliki 1 pasang Kontak NO (Normally Open) dan Kontak NC (Normally Close). Dalam kondisi coil tidak diberi tegangan, kontak NO masih terbuka sedangkan kontak NC masih tertutup, namun begitu coil diberi tegangan, coil segera membangkitkan medan elektromagnetik yang menyebabkan kontak NO menutup dan kontak NC terbuka. Perubahan kondisi kontak NO dan NC ini yang digunakan untuk mengatur logika kerja sistem. Gambar di bawah adalah konstruksi sebuah relay dan salah satu contoh jenis relay PLC Omron.

Timer
Timer sebenarnya memiliki konstruksi dan prinsip kerja yang mirip dengan relay. Dimana Timer memiliki coil dan juga kontak. Satu satunya perbedaan mendasar antara Relay dengan Timer adalah adanya sistem penunda Timer, sehingga coil tidak segera mengaktifkan medan elektro magnetik melainkan menunggu hingga jeda waktu yang diatur telah tercapai. Timer memiliki pengaturan jeda berapa lama waktu tunda sejak timer diberi tegangan hingga coil aktif. Gambar di bawah adalah konstruksi sebuah timer dan salah satu contoh jenis timer Omron. 

Counter
Counter pada dasarnya pun serupa denga relay, yang membuat Counter lebih spesial dari pada relay adalah kemampuan untuk mengolah signal detak pulsa. Jika Timer memiliki pengaturan waktu jeda, maka Counter memiliki pengaturan jumlah detak pulsa yang harus diberikan padanya hingga coil pada Counter akan aktif. Gambar di bawah adalah salah satu contoh jenis Produk Counter Omron.

3.    STARTING MOTOR ADA 3 JENIS DOL STARTER, STAR DELTA dan SOFT STARTER, JELASKAN MASING MASING STARTING MOTOR, GAMBARKAN WIRING DIAGRAM UNTUK DOL STARTER DAN STAR DELTA.

DOL (Direct On Line)
Pada umumnya motor listrik tegangan rendah dengan kapasitas kecil <10kW rangkaian dayanya di hubungkan secara DOL (Direct On Line). DOL adalah tipe rangkaian motor listrik ini bisa langsung di hubungkan dari Fuse/MCB/ELCB sebagai pengaman beban listrik dengan stop kontak listrik ataupun sakelar sebagai pemutus tegangan kemudian di rangkai ke motor listrik. Saat bertegangan/berenergi, terminal motor starter langsung terhubung on line (DOL) ke catu daya.
Berikut ini adalah contoh rangkaian yang sering di gunakan pada rumah tangga. Rangkaian ini bisa diterapkan pada beban listrik seperti pada pompa air.



Seperti halnya pada motor listrik 1 phase, motor listrik 3 phase tipe DOL juga sama rangkaiannya. Perbedaan sedikit terdapat tambahan dengan adanya kontaktor. Tujuan adanya kontaktor ini adalah mencegah adanya percikan listrik saat kedua plat saklar bertemu. Selain itu tidak semua sakelar memiliki daya hantar sebesar daya hantar pada kontaktor.

Berikut ini adalah contoh rangkaian yang sering di gunakan pada rumah tangga atapun industry kecil. Rangkaian ini bisa diterapkan pada beban listrik seperti pada mesin pengadon roti, dll.



Star-Delta
Pada motor dengan kemampuan daya sedang sebaiknya menggunakan rangkaian Auto Star-Delta. Rangkaian Auto Star-Delta adalah rangkaian listrik reduced-voltage, dimana rangkaian star-delta menghubungkan motor ke catu daya melalui perangkat pengurangan voltase dan meningkatkan tegangan yang diterapkan secara bertahap atau dalam beberapa langkah. Pada rangkaian Auto Star-Delta akan terdapat beberapa kombinasi rangkaian listrik kontaktor, timer, sakelar, Fuse, MCB. Rangkaian Auto Star-Delta di gunakan pada system listrik 3 phase.


Soft Starter
Prinsip dasar Soft Starter adalah mirip dengan rangkaian Auto Star-Delta, yaitu mengurangi tegangan awal yang tinggi. Pada rangkaian soft starter, motor listrik yang di kendalikan memiliki kemampuan/daya sedang hingga tinggi.

Wiring Diagram DOL Starter

Prinsip Kerja Rangkaian DOL (Direct On Line):
a.  Pada saat Push Button “on” ditekan, maka tegangan sumber dari MCB akan mengalir menuju Coil Magnetic Contactor K1 dan menyebabkan Magnetic Contactor bekerja menghubungkan terminal utama (LINE) dan mengalirkan sumber tegangan melewati TOR (Thermal OverLoad Relay) dan menuju ke Elektro Motor.
b.  Karena prinsip kerja Push Button (Tombol) ON pada saat dilepas akan kembali terputus, maka ditambahkan rangkaian “Pengunci”.
c.  “Pengunci” berfungsi untuk mengalirkan sumber tegangan dari MCB melewati rangkaian  Push Button “OFF” menuju langsung ke terminal bantu NO (Normally Open) pada Magnetic contactor dan selanjutnya terminal tersebut dihubungkan menuju Coil.
d.  Jadi, saat Push Button “On” ditekan tegangan dari Push Button “On” akan mengalir ke coil, dan magnetic contactor pun bekerja, saat magnetic contactor bekerja, terminal bantu  NO pada Magnetic contactor tersebut akan terhubung dan juga mengalirkan sumber tegangan dari Push Button “Off” menuju coil.
e.  Karena sumber tegangan dari pengunci sudah dialirkan menuju coil, pada saat Push Button “ON” dilepas, magnetic contactor tetap bekerja karena masih mendapatkan sumber tegangan dari Push Button “Off”.
f.   Kemudian pada saat Push Button  “Off” ditekan , Sumber tegangan yang melewati terminal bantu “NO” (pengunci) akan terputus , dan Magnetic contactor pun akan berhenti beroperasi dan memutuskan rangkaian utama.



Wiring Diagram Start Delta



    gambar. wiring rangkaian utama star delta


    Penjelasan:

    Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa wiring star delta menggunakan 3 buah kontaktor utama yang terdiri dari K1 (input utama) K2 (hubung star) dan K3 (hubung delta). Dan semua itu disebut juga Rangkaian Utama, yang pemahaman dasarnya telah dibahas pada artikel sebelumnya.  Pada gambar, ketika K1 dan K2 aktif atau berubah menjadi NC maka hubungan yang terjadi pada motor menjadi hubung star, dan ketika K2 menjadi NO maka K3 pada saat yang bersamaan menjadi NC. Dan perubahan ini menyebabkan rangkaian pada motor menjadi hubung delta.
            Membuat K1, K2 dan K3 bekerja secara otomatis merubah hubung motor menjadi star delta. Perhatikan gambar dibawah ini:

    Gambar diatas adalah gambar wiring diagram star delta yang merupakan perpaduan antara interlock kontaktor dan fungsi NO dan NC dari timer. Perhatikan sekali lagi gambar di bawah ini, yang merupakan penjelasan dari gambar diatas.


    gambar penjelasan wiring diagram star delta
    Pada kotak yang berwarna pink adalah wiring diagram dari interlock kontaktor, dan kotak yang berwarna hijau adalah kerja dan fungsi dari NO dan NC pada timer. Ketika tombol ON ditekan maka K1 akan bekerja, begitu juga T dan K2 (hubung star). Dalam hal ini K2 akan langsung bekerja karena terhubung pada NC dari T, disaat bersamaan T akan bekerja dan menghitung satuan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya (± 3~8 detik, tergantung besar kecilnya arus asut dari motor induksi yang digunakan). Dimana setelah habis ketapan waktunya maka NCnya akan berubah menjadi NO begitu juga sebaliknya. Perubahan inilah yang dimanfaatkan untuk menghidupkan K3 (hubung delta). Dan wiring diagram tersebut dikenal juga sebagai Rangkaian Pengendali.


    Sebagai finalisasi wiring diagram rangkaian star delta ini, maka saya tambahkan NC pada K2 dan K3 yang saling bertautan pada masing masing kontaktornya. Arus listrik akan mengalir terlebih dahulu pada NC K3 sebelum masuk koil K2, begitu juga sebaliknya. Hal ini semata-mata untuk menghindari terjadinya kedua kontaktor itu bekerja secara bersamaan bila terjadi hubung singkat, yang bisa menyebabkan kerusakan pada Rangkaian Utamanya.



    1.      PROGRAM BEL QUIZ
    Tabel Pengalamatan I/O Bel Quiz





    Diagram Ladder Bel Quiz



    Penjelasan Program
         
          Dalam sistem ini terdapat 3 buah input tombol dan 1 buah output buzzer. Ketika salah satu dari ketiga tombol yang paling cepat ditekan maka 2 tombol yang lain tidak akan berfungsi, karena menggunakan sistem interlock sehingga ketika salah 1 dari tombol ditekan dua tombol yang lain tidak bisa diaktifkan karena adanya kontak normali close dari tombol yang aktif. Ketika tombol sudah ditekan maka akan mengaktifkan buzzer dengan bunyi bib 1 kali sehingga kontak W10.00, W10.01 dan W10.02 diberikan differntial up yang akan menyala, hanya memberikan 1 kali trigger. Kemudain mengaktifkan timer 1 selama 1 detik, ketika timer 1 sudah aktif maka akan mengaktifkan buzzer dan mengaktifakan timer 2 selama 0.2 detik, buzzer diaktifkan menggunakan kontak timer 1 yang diberikan differential up karena hanya 1 kali trigger. Timer  2 mengaktifkan buzzer dan timer 3 selama 5 detik, ketika timer sudah aktif akan memutus laching dari buzzer dan sistem akan mereset untuk kembali ke keadaan awal.



    5.      Program penyalaan lampu menyala bergantian
    Tabel Pengalamatan I/O 8 Lampu menyala bergantian



    Diagram Ladder 8 Lampu menyala bergantian


    Penjelasan Program
    Sistem kerja 8 lampu menyala bergantian terdapat 1 buah input tombol dan 8 buah output lampu. Dimulai dari penekanan tombol. Ketika tombol ditekan maka akan mengaktifkan output 100.00 (Lampu 1), kontak 100.00 akan terus menyala dan mengaktifkan timer 1 (000), ketika timer sudah aktif maka timer 1 akan memutus laching dari output 100.00 (lampu 1) dan mengaktifkan output 100.01 (lampu 2), kontak 100.01 akan mengaktifkan timer 2 (001). Ketika timer aktif maka akan memutus laching dari 100.01 dan mengaktifkan output 100.02 (lampu 3). Begitu seterusnya sampai dengan output 100.07 (lampu 8), kontak 100.07 akan mengaktifkan timer 8 (007), ketika timer sudah aktif akan memutus laching dari output 100.07 dan mengaktifkan kembali output 100.00 (Lampu 1). Sistem akan berhenti ketika tombol tidak tertekan.

    Link Vidio 

    Oh ya jangan lupa buat temen-temen semua selalu menjaga diri dan tidak keluar ruangan jika tidak diperlukan, ingat selalu sosial discanting, pake masker kalo keluar rumah/kostan, jangan lupa cuci tangan dengan sabun dan air bersih selama 20 detik, dan bagi yang bisa WFH tolong didengerin yak, jangan nambah nambahin beban petugas kesehatan kita yang udah kewalahan, dan bagi pejuang pejuang garda terdepan kita yang harus berjibaku dengan ancaman virus diluar sana tetap semangat, jaga kesehatan, semoga Allah melindungi kita semua dan pandemi ini segera berakhir ðŸ˜¢

    Terimakasih kepada temen temen yang sudah menontonya, semoga ini bermanfaat untuk semuanya. Aamiin
    Jangan lupa Like and Subscribenya 😀

    Senin, 13 April 2020

    SIMULASI PROGRAM BEL KUIS MENGGUNAKAN CX-PROGRAMMER (PLC OMRON)



    Simulasi Program bel kuis menggunakan CX-programmer (PLC OMRON)



    Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Alhamdulillahi robbil ‘alamin. Wabihinasta’inu ‘ala umuriddun ya waddin, washolatu wassalamu ‘ala asrofil mursalin, wa ‘ala alihi washohbihi ajma’in. ‘amma ba’du
    Sholawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada junjungan kita, manusia panutan kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam
    Perkenalkan Nama saya
    Nanda Firdaus, seorang mahasiswa yang sedang kuliah di Universitas Mercu Buana dijurusan teknik elektro
    Dosen Automasi Industri Universitas Mercu Buana
    Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
    untuk lebih lengkapnya bisa langsung mengunjungi google scholar beliau karena sudah banyak Artikel yang beliau buat mengenai Teknik Elektro.
    Kampus Universitas Mercu Buana
    Didirikan pada tanggal 22 Oktober 1985, kampus utama yang juga dinamakan Kampus A terletak di daerah Meruya, Jakarta Barat. Kampus lainnya, yaitu Kampus B, terletak di Menteng, Jakarta Pusat, Kampus C di Depok, Jawa Barat, serta Kampus D di Bekasi, Jawa Barat.
    Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengenalan Universitas Mercu Buana bisa mengunjungi wikipedia indonesia
    https://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Mercu_Buana_Jakarta
    Oke… langsung saja…
    Kesempatan kali ini saya akan share informasi dan tutorial yang sudah saya buat.
    Membuat

    Simulasi Program bel kuis menggunakan CX-programmer (PLC OMRON)

    Untuk lebih lanjutnya sudah saya buatkan tutorialnya di YouTube
    Jadi, temen temen bisa melihatnya lebih jelas.


    Diagram laddernya







    Hasil Pengalamatan
    Pada bell 1 dipasangkan anak kontak keep 2 dan keep 3 dengan kondisi normali close, begitu pula pada bel 2 yang dipasangkan anak kontak keep 1 dan keep 3, serta pada bell 3 dipasangkan anak kontak keep 2 dan keep 3 dengan kondisi normally close. Disaat bell 1 / push button bell 1 ditekan, maka keep 1 akan tersuplay power dan menginstruksikan anak kontak keep 1 yang ada pada bell 2 dan bell 3 menjadip open, hal ini menyebabkan bell 2 dan bell 3 tidak bisa memberikan inttruksi untuk menghidupkan lampu bell 2 dan 3.
    Sedangkan pada bell 1, setelah keep 1 tersuplay daya maka anak kontak keep 1 yang pada mulanya normally open yang dihubungkan pada timer yang langsung terhubunng ke buzzer akan mendapatkan  suplay daya dan akan bekerja sesuai sehingga buzzer diktifkan, buzzer akan menyala selama 10 detik sesuai dengan setting timer, dimana buzzer akan bekerja dengan pola irama: beep- (jeda 1 detik) - beep – (jeda 0,02 detik)  ( pulse )Buzzer akan terus berirama selama 5 detik lalu reset akan secara otomatis bekerja.

    Oh ya jangan lupa buat temen-temen semua selalu menjaga diri dan tidak keluar ruangan jika tidak diperlukan, ingat selalu sosial discanting, pake masker kalo keluar rumah/kostan, jangan lupa cuci tangan dengan sabun dan air bersih selama 20 detik, dan bagi yang bisa WFH tolong didengerin yak, jangan nambah nambahin beban petugas kesehatan kita yang udah kewalahan, dan bagi pejuang pejuang garda terdepan kita yang harus berjibaku dengan ancaman virus diluar sana tetap semangat, jaga kesehatan, semoga Allah melindungi kita semua dan pandemi ini segera berakhir ðŸ˜¢

    Terimakasih kepada temen temen yang sudah menontonya, semoga ini bermanfaat untuk semuanya. Aamiin
    Jangan lupa Like and Subscribenya 😀
    Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

    Selasa, 07 April 2020

    Simulasi start motor DOL & STARDELTA menggunakan CX-programmer (PLC OMRON)

    Simulasi start motor DOL & STAR DELTA menggunakan CX-programmer (PLC OMRON)


    Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Alhamdulillahi robbil ‘alamin. Wabihinasta’inu ‘ala umuriddun ya waddin, washolatu wassalamu ‘ala asrofil mursalin, wa ‘ala alihi washohbihi ajma’in. ‘amma ba’du
    Sholawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada junjungan kita, manusia panutan kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam

    Perkenalkan Nama saya
    Nanda Firdaus, seorang mahasiswa yang sedang kuliah di Universitas Mercu Buana dijurusan teknik elektro
    Dosen Automasi Industri Universitas Mercu Buana
    Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
    untuk lebih lengkapnya bisa langsung mengunjungi google scholar beliau karena sudah banyak Artikel yang beliau buat mengenai Teknik Elektro.
    Saat ini sedang mengikuti perkuliahan Automasi Industri dengan dosen pengajar bapak Akhmad Wahyu Dani S.T., M.T.

    Kampus Universitas Mercu Buana
    Didirikan pada tanggal 22 Oktober 1985, kampus utama yang juga dinamakan Kampus A terletak di daerah Meruya, Jakarta Barat. Kampus lainnya, yaitu Kampus B, terletak di Menteng, Jakarta Pusat, Kampus C di Depok, Jawa Barat, serta Kampus D di Bekasi, Jawa Barat.
    Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengenalan Universitas Mercu Buana bisa mengunjungi wikipedia indonesia
    Oke… langsung saja…
    Kesempatan kali ini saya akan share informasi dan tutorial yang sudah saya buat.
    Membuat program PLC Pengendalian Start Motor star delta Untuk lebih lanjutnya sudah saya buatkan tutorialnya di YouTube
    Jadi, temen temen bisa melihatnya lebih jelas.
     
     
    Oh ya jangan lupa buat temen-temen semua selalu menjaga diri dan tidak keluar ruangan jika tidak diperlukan, ingat selalu sosial discanting, pake masker kalo keluar rumah/kostan, jangan lupa cuci tangan dengan sabun dan air bersih selama 20 detik, dan bagi yang bisa WFH tolong didengerin yak, jangan nambah nambahin beban petugas kesehatan kita yang udah kewalahan, dan bagi pejuang pejuang garda terdepan kita yang harus berjibaku dengan ancaman virus diluar sana tetap semangat, jaga kesehatan, semoga Allah melindungi kita semua dan pandemi ini segera berakhir ðŸ˜¢ðŸ¥º
    Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh